Sabtu, 20 November 2010

DOA RABIATUL ADAWIYAH



Apa saja yang akan Kau karuniakan kepadaku berkenaan dunia berikanlah kepada mereka yang memburunya Dan apa saja kebaikan yang akan Kau karuniakan kepadaku berkenaan akhirat berikanlah kepada hambaMU yang beriman karena aku hanya mahukan kasih MU Tuhan

Wahai Allah jika aku beribadah karena surgaMU ...janganlah Engkau masukkan aku kedalam surga seandainya aku beribadah karena takut nerakaMUmaka lemparkanlah aku kepadanya tetapi wahai Tuhanku ...jika aku beribadah karena inginkan keredhaanMU maka janganlah Engkau sia-siakan daku..

UCAPAN RABI'AH SEWAKTU KESUNYIAN DI KETENGAHAN MALAM KETIKA BERMUNAJAT KEPADA ALLAH

❤ Ya Allah, ya Tuhanku. Aku berlindung diri kepada Engkau daripada segala yang ada yang boleh memesongkan diri daripada-Mu, daripada segala pendinding yang boleh mendinding antara aku dengan Engkau.

❤ Tuhanku..! bintang-bintang telah menjelma indah, mata telah tidur nyenyak, semua pemilik telah menutup pintunya dan inilah duduku di hadapan-Mu.

❤ Tuhanku..! Tiada kudengar suara binatang yang mengaung, tiada desaran pohon yang bergeser, tiada nikmatnya tuduhan yang melindungi, tiada tiupan angin yang nyaman, tiada dentuman guruh yang menakutkan melainkan aku dapati semua itu menyendiri bukti keEsaan-Mu dan menunjukkan tiada sesuatu yang menyamai-Mu.

❤ Sekelian manusia telah tidur dan semua orang telah lalai dengan asyik maksudnya. Yang tinggal hanya Beliau yang banyak kesalahan di hadapan-Mu maka moga-moga Engkau berikan suatu pandangan kepadanya yang akan menahannya daripada tidur supaya beliau dapat berkhidmat kepada-Mu.

Setiap malam begitulah keadaan Beliau. Apabila fajar menyingsing. Beliau terus juga bermunajat dengan ungkapan seperti, " Wahai Tuhanku! malam yang akan pergi dan siang pula akan menggantikan. Wahai malangnya diri! Apakah Engkau akan menerima malamku ini supaya aku berasa bahagia ataupun Engkau akan menolaknya maka aku diberikan takziah? Demi kemuliaan-Mu, jadikanlah caraku ini kekal selama Engkau menghidupkan aku dan bantulah aku diatasnya. Demi kemuliaan-Mu, jika Engkau menghalauku daripada pintu-Mu itu, niscaya aku akan tetap tak bergerak juga dari situ di sebabkan hatiku sangat cinta kepada-Mu "

Seperkara menarik tentang Beliau ialah beliau menolak lamaran untuk berkawin dengan alasan, " Perkawinan itu memang perlu bagi siapa yang mempunyai pilihan. Adapun aku tak mempunyai pilihan untuk diriku. Aku adalah milik Tuhanku dan dibawah perintah-Nya. Aku tidak mempunyai apa-apa pun. "

Antara Syairnya yang masyhur berbunyi :" Kekasihku tiada menyamai kekasih lain biar bagaimanapun, tiada selain Dia di dalam hatiku mempunyai tempat manapun. Kekasihku ghaib daripada penglihatanku dan peribadiku sekalipun. Akan tetapi, Dia tidak pernah ghaib di dalam hatiku walau sedetikpun. "

Beliau telah membentuk satu cara yang luar biasa di dalam mencintai Allah. Dia luar biasa di dalam mencintai Allah. Dia menjadikan kecintaan pada Ilahi itu sebagai satu cara untuk membersihkan hati dan jiwa. Beliau memulakan faham sufinya dengan menanamkan rasa takut kepada kemurkaan Allah seperti yang pernah dilakukannya;

" Wahai Tuhanku ! Apakah Engkau akan membakar dengan api hati yang mencintai-Mu dan lisan yang menyebut-Mu dan hamba yang takut kepada-Mu? "

Kecintaan Beliau kepada Allah berjaya melawan pengharapan untuk beroleh surga Allah semata-mata.

" Jika aku menyembah-Mu karena takut daripada api neraka-Mu maka bakarlah aku didalamnya! Dan jika aku menyembah-Mu karena tamak kepada surga-Mu maka haramkanlah aku daripadanya! Tetapi jika aku menyembah-Mu karena kecintaanku kepada-Mu maka berikanlah aku balasan yang besar, berilah aku melihat wajah-Mu yang Maha Besar dan Maha Mulia itu. "

Begitulah keadaan kehidupan Beliau yang ditakdirkan Allah untuk diuji dengan keimanan serta kecintaan kepda-Nya. Beliau meninggal dunia pada 135 hijriah yaitu ketika usianya menjangkau 80thn. Moga-moga Allah meredhainya, amien..

Sekarang marilah kita tinjau diri sendiri pula.Adakah kita ..... satu hakikat yang disebut oleh Allah di dalam Surah Ali-Imron : 142

" Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum nyata bagi Allah orang yang berjihad di antara kamu dari belum nyata orang yang sabar. "

Bagaimana perasaan kita apabila insan yang kita kasihi menyinggung perasaan kita? Adakah kita terus berkecil hati dan meletakkan kesalahan kepada insan berkenaan? Tidak terlintaskan untuk merasakan di dalam hati seumpama ini ;

" Ya Allah! Ampunilah aku. Sesungguhnya hanya Engkau yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Hanya kekasih-Mu yang abadi dan hanya hidup disisi-Mu saja yang berkekalan. Selamatkan aku daripada tipu daya yang mengasyikkan. "

Tiada ulasan:

Catat Ulasan